Minggu, 14 Desember 2008

Kehidupan


Arti sebuah kehidupan

Kehidupan memang serba misteri...sehingga tak banyak orang yang tahu tentang arti sebuah kehidupan.....untuk apa kita hidup. Apakah hidup hnya untuk makan, minum dan bergaul dengan sesama aj, Apakah hidup hanya untuk mendapatkan materi dan pengakuan saja, apakah hidup hnya untuk mendapatkan cinta dan mencinta saja...? semua pasti akan menganggap demikian...... Tapi izinkan sang fakir ini memberikan sesuatu yang kecil yang mungkin bisa jadi renungan temen-temen, sahabat, para muda dan remaja...apa sih arti kehidupan ini....? Pada suatu malam sya terbangun dari malam yang membobokan semua orang, dalam setengah sadar sya berbincang dengan hati dan diri saya sendiri tentang arti kehidupan....ia mengatakan bahwa" hidup itu adalah untuk mati....." sya bingung kok hidup itu untuk mati, belum sya sempat berpikir ia berucap kembali bahwa mati yang dimaksud adalah mati dalam makna hakekat...., mati hakekat adalah awal dari pengenalan kita terhadap yang maha hidup, ktanya "matilah kmu sebelum engkau mati...." setelah peristiwa itu dalam beberapa hari sya merenung dan mendapatkan pemahaman tentang apa yang telah sya dapatkan.....izinkan pada kesempatan ini sya yang fakir ini mengungkapkan rasa dan pemahaman yang selama ini membuat kita bingung tentang sebuah arti kehidupan..... Temen-temen, sahabatku yang sangat aku sayangi....... hidup kita didunia ini sebenarnya merupakan suatu penentu untuk hidup selanjutnya.... hidup adalah sebuah sandiwara yang mana kita adalah hanya sebuah wayang yang digerakkan oleh sang dalang, terserah dalang mau memerankan kita seperti apa....... coba temen-temen perhatikan seorang gatot kaca yang katanya kuat perkasa, berotot kawat, bertulang besi, semua itu saat dipegang oleh sang dalang.... setelah ditinggalkan sang gatot kacapun tak bisa berbuat apa-apa....... hidup itu sebuah skenario yang telah ditakdirkan buat kita......sejak kita lahir dari alam rahim ke alam dunia ini..... kita bisa hidup karena ada yang menggerakkan, karena ada pinjaman dan titipan segala sifat dan perbuatan sang maha hidup... tanpa dia kita tidak berdaya sedikitpun...."tidak akan bergeser sebesar zarahpun melaikan atas kehendaknya"....... hidup memang untuk sebuah kematian..... kematian yang membawa kita pada kekekalan....... Kematian yang membuat kita kecil dihadapan sang maha besar........ kematian yang membuat kita tahu untuk apa kita hidup...... kematian yang membawa kita pada sebuah pencerahan...... Kematian yang membawa kita pada sebuah pengenalan......... pencerahan dan pengenalan pada sang maha hidup.................... temen-temen, sahabatku...yang sedang mencari ketenangan jiwa ............ yang sedang mencari kekhusuan dalam ibadah....... yang sedang mencari tujuan kehidupan........ yang sedang mencari pengenalan terhadap sang Maha Hidup........ renungkanlah apa yang fakir telah sampaikan............ mudah-mudahan dengan perenungan dan niat yang tulus temen-temen, sahabat bisa merasakan apa yang sya rasakan...... rasa yang tidak akan pernah terganti walau dengan harta seluruh dunia sekalipun...... nikmat yang melebihi keistimewaan surga yang telah diciptakan...... nikmat bertemu dengan sang maha hidup.......... yang telah lama dan banyak orang cari...... hnya sekedar untuk mencari ketenangan hati dan jiwa......... akhirnya dengan kerendahan hati dan ketidakberdayaan sang fakir mohon diri......... wassallam..........

Kamis, 04 Desember 2008

Posting yang paling cutez di geng geboy




Aku terpaksa menangisaku terpaksa merintihcahayaku semakin redupmemilukan…
kau masih bisa ku lihat..suaramu masih ku dengar..namun kenyataan ini, mengharukan…seseorang disana telah memilikimuaku kan berdosa bila merindukanmu
oh mantan kekasihku…jangan kau lupakan aku…bila suatu saat nanti kau merindukanku…,datang…(cepat) datang padaku
hoou…hey..hey..hey…

Lyla - Takkan Ada
Lyla - Kutemukan Penggantimu
Lyla - Detik Terakhir
Lyla - Bernafas Tanpamu
Lyla - Dewi Cinta
Lyla - Jantung Hati
Lyla - Percayakan
Lyla - Untitled
Lyla - Untuk Sesaat
Koleksi Download mp3 Lyla yang lain.


Lirik lagu ST12 - Saat TerakhirPosting lirik ini di blog anda
Tak pernah terpikir olehkuTak sedikitpun ku bayangkanKau akan pergi tinggalkan kusendiri
Begitu sulit kubayangkanBegitu sakit ku rasakanKau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Dibawah batu nisan kiniKau tlah sandarkanKasih sayang kamu begitu dalamsungguh ku tak sanggupIni terjadi karna ku sangat cinta
*Inilah saat terakhirku melihat kamuJatuh air mataku menangis piluHanya mampu ucapkanSelamat jalan kasih
#Satu jam saja kutelah bisa cintai kamu;kamu;kamu di hatikuNamun bagiku melupaknmu butuh waktuku seumur hidupSatu jam saja kutelah bisa sayangi kamu… di hatikuNamun bagiku melupaknmu butuh waktuku seumur hidupdi nanti ku……
reep:*# 2x
hoooo….wouwo….
ST 12 - Cari Pacar Lagi
ST12 - Jangan Pernah Berubah
ST12 - Puspa (Putuskan Saja Pacarmu)
ST12 - Cinta Tak Direstui
ST12 - Putri Iklan
ST12 - Tak Dapat Apa-Apa (My Hot)
ST 12 - Rasa yang tertinggal
ST 12 - Kebesaranmu
ST12 - Cinta Jangan Dinanti
ST12 - Aku Masih Sayang
Koleksi Download mp3 ST12 yang lain.
104 Komentar pada 96 diskusi ST12 - Saat Terakhir» -->
Pages: [5] 4 3 2 1 » Semua

thie_
2008-12-04 14:36:41
dalem bgets….!!!
Balas







« ST12 - Putri Iklan ST12 - S.K.J »
Vedio Clip ST12 - Saat Terakhir belum tersediaSilahkan cek beberapa hari lagi.
Lagu Populer
Koleksi Baru
Lain-Lain
Info
The Sabian Band - Cinta Harus Dimengerti (ost.Termehek Mehek)
Dewi Lestari - Malaikat Juga Tahu
Hello - Ular Berbisa
D’Masiv - Ilfil (Manusia Tak Berharga)
Sindentosca - Kepompong
Bunga Citra Lestari - Pernah Muda
Hijau Daun - Suaraku (Berharap)
ST 12 - Cari Pacar Lagi
Dewa - Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia
Second Civil – Aku, Kau & Kenanganku
Peterpan - Kisah Cintaku
Sheila On 7 - Yang Terlewatkan
Bonus Band - Kurebut Hatinya Kembali
Nidji - Laskar Pelangi
D’Masiv - Merindukanmu
Nindy - Buktikan
ST12 - Jangan Pernah Berubah
Kerispatih - Demi Cinta
Utopia - Hujan
Seventeen - Untuk Mencintaimu
Alexa - Jangan Kau Lepas
Sheila on 7 - Betapa
Potret - I Just Wanna Say I Love You
Tiket - Hanya Kamu Yang Bisa
Glenn Fredly ft. Dewi Persik - Hikayat Cintaku
Agnes Monica - Godai Aku Lagi
The Changcuters - Hijrah Ke London
ST12 - Saat Terakhir
Dewiq ft. Indra Bekti - Kok Gitu Sih
Bre - Takkan Terganti
Bre - Cinta Sejati
Bre - Pura-Pura Cinta (PPC)
Bre - Nongkrong
Bre - Pejuang Cinta
Bre - Temui Kekasihmu
Bre - Lihat Cara Dia Memandangku
Bre - Hari Indah
Power Slaves - Find Our Love Again
Melly Goeslaw - Ku Bahagia
Ecoutez - Hadirkan Cinta
Ecoutez - Kau Tetap Bukan Milikku
Ecoutez - Buang Waktuku
Ecoutez - Sakit
Ecoutez - Maafkan Tak Sempurna
Ecoutez - Terlambat
Ecoutez - Mamamu
Liza Natalia - Aroma Cinta
Liza Natalia - Lupakan
Liza Natalia - Dangdut Asik
Liza Natalia - Sayang
Liza Natalia - Ada Apa Ini
Liza Natalia - Pasukan Joget
Sweet Martabak - Cowok Tak Bilang Cinta
Moza - Cinta Gila
Download Lagu Dangdut
Free MP3 Download Lagu Barat Gratis
Index of MP3
Panduan Download
Pemilihan 7 Keajaiban Dunia - Dukung Indonesia
Request Lagu




var s_sid = 335178;var st_dominio = 4;
var cimg = 428;var cwi =112;var che =75;

');
document.writeln('');



Copyright © 2008 Free download mp3 lagu indonesia terbaru gratis lirik lagu musik By Justin Tadlock This site Inspired by Wahyuni Fully Support by ddeck Other Site :
Wordpress Busby Seo Test seo test case 82 queries. 0.265 seconds.Privacy Policy Disclaimer

Sabtu, 29 November 2008

Histori of taman siswa



Sejarah Tamansiswa



Nama Pendiri :Ki Hajar DewantaraNama Asli:Raden Mas Soewardi SoeryaningratLahir:Yogyakarta, 2 Mei 1889Wafat:Yogyakarta, 28 April 1959Pendidikan:* Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda)* STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) tidak tamat* Europeesche Akte, Belanda* Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957Karir:* Wartawan Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara* Pendiri Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922* Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.Organisasi:* Boedi Oetomo 1908* Pendiri Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) 25 Desember 1912Penghargaan:Bapak Pendidikan Nasional, hari kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan NasionalPahlawan Pergerakan Nasional (surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959) .Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di sana.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status badan hukum Indische Partij ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite itu sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda. Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut.Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan Seandainya Aku Seorang Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker itu antara lain berbunyi:"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun".Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan, berupa hukuman internering (hukum buang) yaitu sebuah hukuman dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang boleh bagi seseorang untuk bertempat tinggal. Ia pun dihukum buang ke Pulau Bangka.Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan rekan seperjuangan diperlakukan tidak adil. Mereka pun menerbitkan tulisan yang bernada membela Soewardi. Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut rakyat untuk memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial. Akibatnya keduanya juga terkena hukuman internering. Douwes Dekker dibuang di Kupang dan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda.Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa memperlajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Europeesche Akte.Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.Setelah pulang dari pengasingan, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya berjumlah ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman Siswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Tamansiswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
Konsep Pendidikan Tamansiswa :
Tamansiswa adalah badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk mencapai cita-citanya. Bagi Tamansiswa, pendidikan bukanlah tujuan tetapi media untuk mencapai tujuan perjuangan, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang merdeka lahir dan batinnya. Merdeka lahiriah artinya tidak dijajah secara fisik, ekonomi, politik, dsb; sedangkan merdeka secara batiniah adalah mampu mengendalikan keadaan.Tamansiswa anti intelektualisme; artinya siapa pun tidak boleh hanya mengagungkan kecerdasan dengan mengabaikan faktor-faktor lainnya. Tamansiswa mengajarkan azas keseimbangan (balancing), yaitu antara intelektualitas di satu sisi dan personalitas di sisi yang lain. Maksudnya agar setiap anak didik itu berkembang kecerdasan dan kepribadiannya secara seimbang.Tujuan pendidikan Tamansiswa adalah membangun anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, merdeka lahir batin, luhur akal budinya, cerdas dan berketerampilan, serta sehat jasmani dan rohaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya. Meskipun dengan susunan kalimat yang berbeda namun tujuan pendidikan Tamansiswa ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.Kalau di Barat ada “Teori Domein” yang diciptakan oleh Benjamin S. Bloom yang terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotorik maka di Tamansiswa ada “Konsep Tringa” yang terdiri dari ngerti (mengeta-hui), ngrasa (memahami) dan nglakoni (melakukan). Maknanya ialah, tujuan belajar itu pada dasarnya ialah meningkatkan pengetahuan anak didik tentang apa yang dipelajarinya, mengasah rasa untuk meningkat-kan pemahaman tentang apa yang diketahuinya, serta meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan apa yang dipelajarinya.Pendidikan Tamansiswa dilaksanakan berdasar Sistem Among, yaitu suatu sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Dalam sistem ini setiap pendidik harus meluangkan waktu sebanyak 24 jam setiap harinya untuk memberikan pelayanan kepada anak didik sebagaimana orang tua yang memberikan pelayanan kepada anaknya.Sistem Among tersebut berdasarkan cara berlakunya disebut Sistem Tutwuri Handayani. Dalam sistem ini orientasi pendidikan adalah pada anak didik, yang dalam terminologi baru disebut student centered. Di dalam sistem ini pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi apa yang perlu dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik. Apabila minat anak didik ternyata akan ke luar “rel” atau pengembangan potensi anak didik di jalan yang salah maka pendidik berhak untuk meluruskannya.Untuk mencapai tujuan pendidikannya, Tamansiswa menyelanggarakan kerja sama yang selaras antartiga pusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan perguruan, dan lingkungan masyarakat. Pusat pendidikan yang satu dengan yang lain hendaknya saling berkoordinasi dan saling mengisi kekurangan yang ada. Penerapan sistem pendidikan seperti ini yang dinamakan Sistem Trisentra Pendidikan atau Sistem Tripusat Pendidikan.Pendidikan Tamansiswa berciri khas Pancadarma, yaitu Kodrat Alam (memperhatikan sunatullah), Kebudayaan (menerapkan teori Trikon), Kemerdekaan (memperhatikan potensi dan minat maing-masing indi-vidu dan kelompok), Kebangsaan (berorientasi pada keutuhan bangsa dengan berbagai ragam suku), dan Kemanusiaan (menjunjung harkat dan martabat setiap orang).

Jumat, 28 November 2008

PANORAMA SEPLAWAN


GOA SEPLAWAN YANG MENAWAN

Goa Seplawan terletak di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, sekitar perbukitan Menoreh, Jawa Tengah.
Selain itu, masih ada dua situs gua lainnya di Kabupaten Purworejo, dan masih di sekitar perbukitan Menoreh yang belum memperoleh perhatian wisatawan. Situs-situs tersebut adalah Gua Silawang dan Goa Silumbu di Desa Kali Glagah, Kecamatan Kemiri, dan Gua Gong di Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh.
Tingkat kunjungan wisata ke Goa Seplawan masih rendah. “Paling, dalam sebulan, jumlah wisatawan yang mengunjungi Goa Seplawan itu hanya 300-500 wisatawan,” itu saja, sudah ditambah dengan wisatawan yang datang dari Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. “Kebetulan goa ini, memang berada di perbatasan Purworejo dan Kulon Progo, sehingga wisatawan yang mendatangi situs itu tak hanya dari Purworejo,”.
Jarak tempuh yang cukup jauh menuju Goa Seplawan membuat situs yang memiliki nilai peninggalan pra sejarah itu masih kurang memperoleh perhatian wisatawan. “Dari pusat kota Purworejo saja, jarah tempuh menuju Goa Seplawan itu sudah 40 km. Sehingga, perhatian wisatawan mengunjungi goa ini masih kurang,”.
Goa Seplawan itu merupakan satu situs pra sejarah yang bernilai tinggi. Sebab di goa Seplawan ditemukan sebuah patung Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang terbuat dari emas.
“Secara arkeologis, goa ini juga diperkirakan pernah dihuni orang pada masa pra sejarah lalu. Sebab, di salah satu bagian dinding goa ditemukan goresan bergambar ikan,”.
Selain dilihat dari segi sejarah Goa Seplawan juga merupakan tempat yang indah untuk dijadikan sebagai tempat refreshing, di gua Seplawan terdapat gardu pandang dimana dari gardu pandang tersebut kita dapat melihat keindahan kota Wates, Yogyakarta, Pantai Selatan, Waduk Sermo dll.
Selain Goa Seplawan, masih ada tiga goa lainnya di Purworejo yang memiliki nilai sebagai peninggalan pra sejarah. “Di sekitar perbukitan Menoreh itu, masih ada Goa Gong, Goa Silawang, dan Gua Silumbu, yang merupakan peninggalan pra sejarah,”.
Ketiga goa itu,merupakan tempat ibadah bagi umat Hindu Jawa dibawah pemerintahan Mataram Hindu Kuno. “Di ketiga goa itu ada peninggalan lingga-yoni dalam posisi menyatu. Posisi lingga-yoni yang seperti ini terbilang langka karena pada umumnya lingga-yoni ini selalu terpisah,”.
Semuanya itu sebenarnya merupakan aset wisata daerah yang perlu dikembangkan, sehingga dapat meningkatkan PAD dari segi pariwisata.
Sebenarnnya kalau pemerintah daerah mau mengembangkan aset ini sangatstrategis sekali, karena Goa Seplawan yang letaknya di jalur pariwisata pegunungan menoreh yaitu kalau dari arah purworejo yang pertama adalah ke goa Seplawan, lalu ke arah goa Kiskendo di Kulon Progo, dari itu ada dua jalur mau ke arah kota Yogyakarta atau ke arah Waduk Sermo, kalau ke arah Waduk Sermo nanti setelah Waduk Sermo bisa menuju ke Pantai Glagah, lalu Congot, setelah itu Pantai Jatimalang di Purworejo. Itu baru jalur antara kabupaten Purworejo dan Kulon Progo.
Yang menjadi kendala disini adalah jalan dari kota Purworejo menuju Goa Seplawan, karena jalannya masih kurang bagus dan kurang lebar. Jaln di jalur ini sering rusak sehingga menyulitkan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke goa Seplawan, kalau jalan yang menuju ke goa Kiskendo dari goa Seplawan sudah lumayan bagus.
Sebenarnya kalau akses jalan yang menuju ke gua Seplawan tidak begitu sulit akan banyak wisatawan yang berkunjung ke sana, apalagi kalau sering diadakan event-even di sana sehingga masyarakat akan lebih mengenal gua Seplawan. Sarana promosi yang paling efektif adalah dari mulut ke mulut, kalau itu sudah bisa dijalankan ditunjang dengan promosi melalui media yang cakupannya lebih luas sehingga masyarakat luas dapat mengetahui obyek wisata ini.
Selai akses jalan dan promosi perlu juga ditambahkan fasilitas-fasilitas seperti tempat bermain untuk anak-anak, kalau dilihat di goa Seplawan belum ada fasilitas tersebut, karena dengan fasilitas tersebut nantinya sasaran yang dibidik adalah wisata keluarga yaitu pengunjung datang bersama keluarganya, kalau sekarang segmen pengunjung goa Seplawan kebanyakan adalah anak muda.
Mudah-mudahan kedepan goa Seplawan semakin ramai dikunjungi wisatawa. Sehingga akan meningkatkan PAD yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

PURWOREJO



Sejarah Purworejo

Labels: budaya Posted by G-boy on 29 November 2008 at 6:03 PM

Kabupaten Purworejo memiliki sejarah yang sangat tua, dimulai dari zaman Megalitik disinyalir telah ada kehidupan dengan komunitas pertanian yang teratur, terbukti dengan sejumlah peninggalan sejarah di masa MEGALITH berupa MENHIR Batu Tegak di sejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Purworejo. Ketika zaman Hindu Klasik, kawasan Tanah Bagelen berperan besar dalam perjalanan sejarah Kerajaan Mataram Kuno (Hindu). Tokoh Sri Maharaja Balitung Watukoro dikenal sebagai Maharaja Mataram Kuno terbesar, dengan wilayah kekuasaan meliputi : Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa Wilayah Luar Jawa.

Prof. Purbacaraka menyatakan bahwa Sri Maharaja Balitung Watukoro berasal dari daerah Bagelen. Indikasi ini tercermin pada nama "Watukoro" yang menjadi nama sebuah Sungai Besar, Sungai ini disebut juga dengan nama Sungai Bogowonto. Disebut demikian, mengingat pada masa itu di tepian sungai sering terlihat pendeta (Begawan).


Petilasan suci berupa Lingga, Yoni dan Stupa tempat para begawan melakukan upacara dapat dilihat di wilayah Kelurahan Baledono, Kecamatan Loano dan Bagelen. Desa Watukoro sendiri terdapat di muara sungai Bogowonto dan masuk dalam wilayah Kecamatan Purwodadi.

Pengembangan Agama Islam di wilayah Purworejo, dilakukan oleh Ki Cakrajaya seorang tukang sadap nira dari Bagelen, murid dari Sunan Kalijogo. Ki Cakrajaya lebih dikenal dengan sebutan Sunan Geseng. Peninggalan Sunan Geseng banyak terdapat di Bagelen dan Loano.
Kenthol Bagelen yang merupakan Pasukan Andalan Sutawijaya, tokoh yang kemudian naik tahta menjadi Panembahan Senopati, merupakan dasar pembentukan Kerajaan Islam Mataram. Pada periode berikutnya ketika Sultan Agung berkuasa di Mataram, pasukan dari Bagelen inilah yang memberikan andil besar dalam penyerangan ke Batavia dan termasuk pasukan inti Mataram.

Akibat dari Perjanjian Giyanti 1755 yang memisahkan Kerajaan Jawa menjadi 2, yaitu Surakarta dan Yogyakarta, tanah Bagelen-pun menerima dampaknya, dimana tanah Bagelen dibagi menjadi 2 bagian untuk Yogyakarta dan Surakarta, tapi karena tidak jelasnya batas-batas pembagian tersebut, mengakibatkan sengketa yang berkepanjangan.
Masa Perang Diponegoro meletus (1825 - 1830) tanah Bagelen menjadi basis perlawanan Pangeran Diponegoro. Melihat adanya pemberontakan oleh Pangeran Diponegoro, maka Jenderal De Kock meminta bantuan pasukan dari Kerajaan Surakarta.

Menghadapi ini, Belanda yang dipimpin oleh panglimanya Kolonel Cleerens membangun markas besar garnisun di Kedongkebo tepi Sungai Bogowonto. Perang hebat tidak bisa dihindarkan, Belanda yang dibantu pasukan dari Kerajaan Surakarta yang dipimpin oleh Pangeran Kusumayuda beserta Ngabehi Resodiwiryo berhadapan dengan Pangeran Diponegoro yang dibantu oleh pasukan laskar Rakyat Bagelen

Paska Perang Diponegoro, Tanah Bagelen dan Tanah Banyumas diminta paksa oleh Belanda. Kemudian Belanda menghadiahkan kepada Ngabehi Resodiwiryo yang berjasa membantu melawan pemberontak, menjadi Penguasa Tanggung dengan gelar Tumenggung Cakrajaya yang selanjutnya diangkat menjadi Bupati (Regent) Kabupaten Purworejo dengan Gelar Cokronegoro. Pelantikan dilakukan di Kedungkebo, markas garnisun Belanda dan yang melantik adalah Kolonel Cleerens.

Wilayah Kabupaten Purworejo ketika itu adalah seluas 263 Pal persegi atau sekitar 597 Km persegi, meliputi Kawasan Timur Sungai Jali. Sedangkan wilayah seluas 306 Km persegi di Barat Sungai Jali, merupakan wilayah Kabupaten Semawung (Kutoarjo) dan dipimpin oleh Bupati (Regent) Sawunggaling. Pada perkembangan lebih lanjut, Kedongkebo yang merupakan basis Militer Belanda digabung dengan Brengkelan dan menjadi Purworejo. Sedangkan Tanah Bagelen oleh Pemerintah Kolonial Belanda dijadikan Karesidenan Bagelen dengan Ibu Kota Purworejo.

Wilayah Karesidenan Bagelem meliputi, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Semawung (Kutoarjo), Kabupaten Kutowinangun, Kabupaten Remo Jatinegara (Karanganyar) dan Kabupaten Urut Sewo atau Kabupaten Ledok atau Kabupaten Wonosobo.

Residen Bagelen bertempat tinggal di Bangunan yang sekarang menjadi Kantor Pemerintah Daerah Purworejo atau lebih dikenal dengan nama Kantor OTONOM yang lokasinya di bagian Selatan Alun-alun Purworejo.

NASKAH DIKUTIP DARI HUMAS KAB.PURWOREJO



0 comments:
Post a Comment


Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

SMK TKM PURWOREJO

SMK TKM PURWOREJO

IKHSAN "JAMBUL"

IKHSAN "JAMBUL"

genk gebooy

genk gebooy
Arti sebuah sahabat(konco)